Sunday, April 12, 2020

Budidaya Jagung Manis Hibrida Tanpa Olah Tanah

Budidaya Jagung Manis Hibrida Tanpa Olah Tanah ( TOT)
Menanam jagung tanpa olah tanah pengertianya adalah menanam jagung tanpa melakukan pengolahan tanah yang matang seperti pembajakan ,penghalusan / perataan tanah , pembuatan bedengan bila musim hujan. Tetapi langsung menanam jagung setelah tanaman sebelumnya di panen hanya tinggal menyemprot dengan herbisida  setelah rumput mati tinggal membuat lubang untuk tanam.


Berikut ini langkah atau tahapan yang dilakukan menanam jagung tanpa olah tanah.

Membersihkan rumput dan sisa

Membersihkan rumput dan sisa – sisa tanaman sebelumnya ,misalnya bekas tanaman jagung atau tanaman lainnya, membersihkan rumput dengan menyemprotkan herbisida purna tumbuh bahan aktif  Isopropilamina glifosat merek dagangnya  seperti Roundup, Basmilang, Bionasa , Glisat ,dll. untuk takaran herbisida  yaitu digunakan adalah 200 ml untuk setiap tangki semprot ukuran 17 liter.  

Setelah satu minggu aplikasi herbisida diatas rumput akan mati kemudian dilakukan pengairan agar tanah menjadi lunak  untuk di buat lubang dengan tugal tempat penanaman biji jagung .Pembersihan rumput dengan herbisida tidak harus dilakukan sebelum tanam jagung ,bisa juga dilakukan satu hari setelah penanaman jagung dilakukan penyemprotan dengan herbisida diatas.

Membuat lubang dengan tugal jarak tanam

Membuat lubang dengan tugal jarak tanam 15 -25 cm kemudian jarak larikan / baris di buat 60 -70 cm ,atau bila ada bekas tanaman sebelumnya tinggal menyesuaikan.kemudian penanaman dengan memasukkan biji jagung ke lubang tugal selanjutnya di tutup dengan bokashi dan dilakukan pengairan bila tidak hujan .

Pemupukan

Pemupukan dilakukan pada umur 15 hari ,pupuk yang di gunakan Npk / Phonska dan ZA , takarannya  350 kg /h perbandingan 1;1 cara pemupukan dapat di buatkan tugal disamping tanaman atau tinggal disebarkan saja ,kemudian dilakukan pengairan.

Dua sampai tiga hari setelah pemupukan dilakukan penyemprotan herbisida agar bibit rumput / rumput muda ,herbisida yang di gunakan  herbisida purna tumbuh bahan aktif Mesotrin 50 g/l + Atrazin 500g/l  merek dagang Calaris 550sc .dalam 1 kemasan Calaris ada 2 buah botol yaitu Calaris dan Surfaktan ,dosis pemakaian 60cc Calaris dan 30 cc untuk Surfaktan ,surfaktan dapat diganti dengan perekat dan perata merek  lainnya bila kehabisan.

Pemupukan kedua ketika tanaman jagung umur 36 hst ,pupuk yang digunakan NPK  (Phonska ),bisa juga NPK + ZA atau NPK +Tsp,takarannya  350 kg  untuk ZA dan 170 kg  untuk  NPK per hektar, cara pemupukan seperti diatas.setelah pemupukan harus dilakukan pengairan secara merata agar pupuk cepat meresap .

Pemupukan ketiga ,umur tanaman jagung pada pemupukan terakhir ini ada yang dilakukan umur 51 hst atau 58 hst ,pupuk yang digunakan adalah Urea 350 kg + Phonska 165 kg  per Hektar ,atau di kurangi jumlah pupuknya tergantung kepadatan tanaman jagung.


Hama dan penyakit

Penanggulangan hama dapat dilihat disini sedangankan, penyakit jagung dapat di lihat disini

Waktu Penen jagung

Setiap bibit jagung mempunyai umur panen yang berbeda tergantung varietas, perawatan dan kondisi tanaman. Ada yang umur 110 hst dapat di panen ada yang sampai 120 hst baru dapat dipanen. Umumnya jagung yang dipanen umur tua mempunyai rendemen yang bagus .tanaman  jagung yang sudah waktunya panen di tandai dengan kulit buahnya / klobot kering ,buah padat berwarna kemerahan,daun sudah tidak ada yang hijau.

Demikian cara Budidaya Jagung Manis Hibrida Tanpa Olah Tanah (TOT).
Semoga Bermanfaat!