Sunday, April 12, 2020

Penanggulangan Penyakit pada Budidaya Jagung

Penanggulangan Penyakit pada Budidaya Jagung, Penyakit yang sering menyerang tanaman jagung dapat mengurangi hasil panen hingga 60 persen bahkan sampai gagal panen bila tidak segera diatasi ,atau penanggulangannya kurang tepat sasaran, misalnya penyemprotan tidak memakai pestisida yang pas dan sesuai dengan penyakit tanaman jagung.

Berikut ini  penyakit yang sering menyerang tanaman jagung:

1. Hawar Daun



Penyakit Hawar daun biasanya menyerang tanaman jagung pada daun bagain bawah kemudian naik ke daun bagaian atas . serangan pertama ditandai dengan adanya bercak kecil pada daun jagung berbentuk oval kemudian berkembang dan memanjang berbentuk ellips dan terus memenuhi daun jagung . pada serangan yang berat dapat menyebabkan tanaman jagung mati.

Cara penanggulanganya: bila tanaman jagung sudah berbuah /janten ,maka hanya perlu dilakukan pembersihan daun jagung bagain bawah ( di oseti ,jw) yang terkena penyakit dan di buang jauh atau di bakar .
Bila tanaman jagung masih berusia muda /belum berbuah ,maka dilakukan penyemprotan dengan fungisida bahan aktif Mancozeb, Tiram /Ziram takaranya 2-3 sendok makan tiap 1 tangki seprayer ukuran 17 liter.
Cara penyemprotan dari bawah dan atas daun secara merata.

2.  Karat daun



Penyakit karat daun  biasanya menyerang tanaman jagung yang berumur diatas 60 hst .Penyakit ini disebabkan oleh jamur Puccinia polysora ,menyerang daun jagung ditandai dengan adanya bintik –bintik  kuning kemerahan kemudian menyebar ke daun sehingga menggangu fotosintesis daun ,pada serangan yang hebat dapat mengakibatkan tanaman jagung mati.

Cara penaggulangan : Dengan membersihan daun yang terserang penyakit dan membuang atau dibakar atau dengan disemprot dengan fungisida bahan aktif Benomil dan Iprodium ,dengan takaran 1-2 sendok makan per tangki sprayer /17 liter.

3. Busuk batang


Penyakit busuk batang disebabkan oleh cendawan yang menyerang tanaman jagung biasanya mulai umur 50 hst,serangan ditandai dengan perubahan warna pada batang yang terserang penyakit dari hijau menjadi kecoklatan batang akan rapuk dan menjadi mudah roboh.

Cara pengendaliannya : untuk pencegahan dan pada serangan awal gunakan fungisida bakterisda seperti: Carsiben, Baktocyn

4. Busuk tongkol


Penyakit busuk tongkol menyerang tanaman jagung di ditandai dengan adanya bercak  besar warna coklat di klobot jagung  setelah 2 minggu kemudian menjalar ke dalam dan menyebabkab buah menjadi kisut dan kemudian kering mati.Serangan paling cepat menjalar terjadi saat musim hujan.

Cara penanggulangannya : bila terlihat bercak pada klobot jagung segera semprot dengan fungisida bahan aktif Benomil dengan takaran 2-3 sendok tiap tangki semprot/ 17 liter air.

5. Penyakit Bulai jagung



Penyakit Bulai jagung adalah penyakit yang sulit di atasi dan dapat menyebabkan gagal panen .Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit bulai ini lebih jelasnya lihat di Penyakit bulai pada jagung dan cara pencegahannya.

Demikian beberapa  Penyakit tanaman jagung dan cara pengendaliannya .Semoga bermanfaat.

Hama pada Tanaman Jagung

Hama pada Tanaman Jagung dan Penanggulangannya

Tanaman jagung juga rawan terhadap hama dan penyakit akan tetapi hama dan penyakit menyerang pada saat bulan–bulan tertentu , tanaman tidak setiap saat akan terserang, ada bulan–bulan yang serangan hama dan penyakit kecil, tetapi ada juga bulan dimana serangan hama dan penyakit pada puncaknya . jadi jangan kecil hati untuk menjadi petani. Hama yang sering menyerang tanaman jagung mulai dari kecil sampai dewasa antara lain:
 
Hama yang menyerang tanaman jagung antara lain:

1.     Semut dan burung

Hama ini menyerang tanaman jagung saat awal tanam dengan cara membawa biji jagung atau memakan biji jagung saat di tanam

Cara penaggulanganya: sebelum tanam, biji jagung dicampur dengan insektisida bahan aktif karbosulfan (  Marshal 25 st) takaran 100gram untuk 8 kg benih jagung ,dicampur merata.

2.     Ulat daun dan belalang hijau

Ulat daun dan belalang hijau menyerang tanaman jagung mulai umur 10 hari dengan memakan daun bagaian tunas sehingga pertumbuhan tunas terganngu dan tidak bisa merata.

Cara penanggulanganya: untuk belalang nya semprot dengan insektisida Rizotin,dosisnya 25 cc / tangki sprayer 17 liter, sedangkan untuk ulatnya gunakan bahan aktif karbofuran ( Furadan ) taburkan pada ujung tanaamn, takarannya 14 kg /per hektar

3.     Ulat tongkol / ulat batang

Hama  ulat batang menyerang tanaman jagung usia muda mulai umur 50 hari , sebenarnya hama ini masuk ketanaman jagung saat berumur kurang dari 40 hari akan tetapi terlihat setelah jagung berbuah muda / janten ,umur 70 hari ,tanaman  terlihat patah dan mati layu , bila di lihat batang nya ada lubang ulatnya .biasanya hama ini menyerang tanaman jagung pada lahan bekas tanaman padi yang masih tersisa hama  larva putih /  kaper putih   yang kemudian meletakkan telurnya pada batang tanaman jagung.kemudian setelah menetas akan masuk ke batang dan tongkol tanaman

Cara pengendaliannya: apabila dilihat disekitar tanaman jagung ada  kaper putih/larva  putih harus segera dicegah sebelum bertelur ,harus disemprot dengan insektisida bahan aktif Sipermetrin  ( Buldog  ) dan Imidakloprit( Interprit , Confidor ) tetapi bila sudah masuk kedalam batang akan  sulit pengendaliannya ,caranya  harus di semprot dengan insektisida kontak sistemik.

4.     Kutu hitam / cabuk dan kutu putih

Hama ini menyerang tanaman jagung pada umur 70 hari Cabuk atau kutu hitam mulai menyerang pada batang bagaian atas dengan cara menyerap sari makan sehingga tanaman akan kekurangan nutrisi dan akhirnya buah jagung tidak dapat besar maksimal, bahkan tanaman bisa mati,sedangkan kutu putih menyerang tanaman jagung dimulai pada batang bagaian bawah,

Hama ini biasanya menyerang tanaman pada musim kemarau dan pada tempat yang sirkulasi udaranya kurang baik.
Cara pengendaliannya : semprot dengan insektisida bahan aktif Imidakloprit ( Interprit, Confidor, dll)

Budidaya Jagung Manis Hibrida Tanpa Olah Tanah

Budidaya Jagung Manis Hibrida Tanpa Olah Tanah ( TOT)
Menanam jagung tanpa olah tanah pengertianya adalah menanam jagung tanpa melakukan pengolahan tanah yang matang seperti pembajakan ,penghalusan / perataan tanah , pembuatan bedengan bila musim hujan. Tetapi langsung menanam jagung setelah tanaman sebelumnya di panen hanya tinggal menyemprot dengan herbisida  setelah rumput mati tinggal membuat lubang untuk tanam.


Berikut ini langkah atau tahapan yang dilakukan menanam jagung tanpa olah tanah.

Membersihkan rumput dan sisa

Membersihkan rumput dan sisa – sisa tanaman sebelumnya ,misalnya bekas tanaman jagung atau tanaman lainnya, membersihkan rumput dengan menyemprotkan herbisida purna tumbuh bahan aktif  Isopropilamina glifosat merek dagangnya  seperti Roundup, Basmilang, Bionasa , Glisat ,dll. untuk takaran herbisida  yaitu digunakan adalah 200 ml untuk setiap tangki semprot ukuran 17 liter.  

Setelah satu minggu aplikasi herbisida diatas rumput akan mati kemudian dilakukan pengairan agar tanah menjadi lunak  untuk di buat lubang dengan tugal tempat penanaman biji jagung .Pembersihan rumput dengan herbisida tidak harus dilakukan sebelum tanam jagung ,bisa juga dilakukan satu hari setelah penanaman jagung dilakukan penyemprotan dengan herbisida diatas.

Membuat lubang dengan tugal jarak tanam

Membuat lubang dengan tugal jarak tanam 15 -25 cm kemudian jarak larikan / baris di buat 60 -70 cm ,atau bila ada bekas tanaman sebelumnya tinggal menyesuaikan.kemudian penanaman dengan memasukkan biji jagung ke lubang tugal selanjutnya di tutup dengan bokashi dan dilakukan pengairan bila tidak hujan .

Pemupukan

Pemupukan dilakukan pada umur 15 hari ,pupuk yang di gunakan Npk / Phonska dan ZA , takarannya  350 kg /h perbandingan 1;1 cara pemupukan dapat di buatkan tugal disamping tanaman atau tinggal disebarkan saja ,kemudian dilakukan pengairan.

Dua sampai tiga hari setelah pemupukan dilakukan penyemprotan herbisida agar bibit rumput / rumput muda ,herbisida yang di gunakan  herbisida purna tumbuh bahan aktif Mesotrin 50 g/l + Atrazin 500g/l  merek dagang Calaris 550sc .dalam 1 kemasan Calaris ada 2 buah botol yaitu Calaris dan Surfaktan ,dosis pemakaian 60cc Calaris dan 30 cc untuk Surfaktan ,surfaktan dapat diganti dengan perekat dan perata merek  lainnya bila kehabisan.

Pemupukan kedua ketika tanaman jagung umur 36 hst ,pupuk yang digunakan NPK  (Phonska ),bisa juga NPK + ZA atau NPK +Tsp,takarannya  350 kg  untuk ZA dan 170 kg  untuk  NPK per hektar, cara pemupukan seperti diatas.setelah pemupukan harus dilakukan pengairan secara merata agar pupuk cepat meresap .

Pemupukan ketiga ,umur tanaman jagung pada pemupukan terakhir ini ada yang dilakukan umur 51 hst atau 58 hst ,pupuk yang digunakan adalah Urea 350 kg + Phonska 165 kg  per Hektar ,atau di kurangi jumlah pupuknya tergantung kepadatan tanaman jagung.


Hama dan penyakit

Penanggulangan hama dapat dilihat disini sedangankan, penyakit jagung dapat di lihat disini

Waktu Penen jagung

Setiap bibit jagung mempunyai umur panen yang berbeda tergantung varietas, perawatan dan kondisi tanaman. Ada yang umur 110 hst dapat di panen ada yang sampai 120 hst baru dapat dipanen. Umumnya jagung yang dipanen umur tua mempunyai rendemen yang bagus .tanaman  jagung yang sudah waktunya panen di tandai dengan kulit buahnya / klobot kering ,buah padat berwarna kemerahan,daun sudah tidak ada yang hijau.

Demikian cara Budidaya Jagung Manis Hibrida Tanpa Olah Tanah (TOT).
Semoga Bermanfaat!